Koneksi Antar Materi Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis
Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
Oleh :
Widodo
Guru SMP Negeri 1 Sidoharjo
Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Wonogiri
1. Kaitan antara filosofi Ki Hadjar
Dewantara dengan Patrap Triloka tentang penerapan pengambilan keputusan sebagai
seprang pemimpin
Ki Hadjar Dewantara adalah Bapak Pendidikan Indonesia yang terkenal dengan konsepnya tentang "Patrap Triloka". Konsep ini merupakan pandangan tentang tiga dunia yang terdiri dari dunia material (jagat raya), dunia sosial (manusia) dan dunia batin (alam pikiran). Dalam penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin, filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang Patrap Triloka dapat memberikan pandangan yang holistik dan komprehensif. Seorang pemimpin harus mampu mempertimbangkan kepentingan dari ketiga dunia ini dalam pengambilan keputusan. (1) Pemimpin harus mempertimbangkan dampak keputusan yang akan diambil pada dunia, (2) Pemimpin harus mempertimbangkan dampak keputusan pada dunia sosial atau manusia. (3) Keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, termasuk di dalamnya hak-hak individu dan kelompok minoritas.
Pemimpin juga harus mempertimbangkan dampak keputusan pada dunia batin atau alam pikiran. Keputusan yang diambil harus sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika yang dianut oleh masyarakat, serta mempertimbangkan kepentingan spiritual dan psikologis individu.
Dalam
keseluruhan pandangan “Patrap Triloka”, Ki Hadjar Dewantara menekankan
pentingnya keseimbangan antara ketiga dunia ini. Oleh karena itu, sebagai
seorang pemimpin, keputusan yang diambil harus memperhitungkan dampaknya pada
ketiga dunia ini secara seimbang dan proporsional.
2. Pengaruh nilai-nilai yang tertanam
dalam diri kita terhadap prinsip-prinsip dalam pengambilan suatu keputusan.
Nilai-nilai
yang tertanam dalam diri seseorang sangat mempengaruhi prinsip pengambilan
suatu keputusan. Nilai-nilai membantu seseorang untuk menentukan tujuan,
mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat, dan memilih tindakan yang
konsisten sesuai dengan prinsip-prinsip moral dan etika. Oleh karena itu,
penting bagi seorang pemimpin untuk memperhatikan nilai-nilai yang dimilikinya
dalam pengambilan keputusan ang efektif dan bertanggung jawab. Pemimpin yang
memegang nilai-nilai etika dan moral yang tinggi cenderung akan memilih
keputusan yang adil dan berpihak kepada murid, berdasarkan nilai-nilai kebajikan
dan bertanggung jawab terhadap segala konsekuensi dari keputusan yang diambil.
3. Kaitan antara materi pengambilan
keputusan dengan kegiatan coaching
(bimbingan) yang diberikan oleh pendamping atau fasilitator dalam proses
pembelajaran, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita
ambil.
Materi
pengambilan keputusan dan coaching (bimbingan) terhadap pengambilan keputusan
memiliki kaitan erat karena coaching dapat membantu coachee untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan dalam mengambil
keputusan yang lebih baik dan lebih efektif.
Dalam
konteks coaching, seorang coach akan membantu coachee untuk memahami proses pengambilan keputusan secara lebih
baik, termasuk bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis
situasi dengan cermat, mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada, dan memilih opsi
terbaik yang memenuhi tujuan yang diinginkan.
Seorang coach juga dapat membantu coachee untuk mengidentifikasi
nilai-nilai yang mendasari keputusan mereka dan memastikan bahwa keputusan
tersebut konsisten dengan nilai-nilai tersebut. Selain itu, seorang coach dapat membantu individu atau tim
untuk mengatasi hambatan atau kecenderungan yang dapat menghambat pengambilan
keputusan yang efektif.
Coaching
juga dapat membantu coachee untuk
meningkatkan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan di lingkungan yang
dinamis dan kompleks. Seorang coach
dapat membantu coachee untuk memahami
bagaimana mengelola risiko dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan serta
memperhitungkan faktor-faktor yang tidak terduga yang dapat mempengaruhi hasil
dari keputusan tersebut.
Dalam
coaching, seorang coach juga dapat membantu coachee
untuk mengevaluasi hasil dari keputusan yang telah diambil, memperbaiki dan
mengadaptasi keputusan tersebut jika diperlukan, dan belajar dari pengalaman
tersebut untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam pengambilan keputusan di
masa depan.
4.
Pengaruh kemampuan guru dalam
mengelola dan menyadari aspek social
emosional terhadap pengambilan suatu keputusan
khususnya masalah dilema etika.
Kemampuan
seorang guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan masalah dilema etika. Kemampuan ini
akan membantu seorang guru dalam mengelola emosi dan stres, mempertimbangkan
nilai-nilai kebajikan yang mendasarinya, memahami kebutuhan dan perspektif murid,
serta berkomunikasi dengan baik dengan pihak-pihak terkait. Semua kemampuan ini
sangat penting dalam pengambilan keputusan yang efektif dan berdasarkan
nilai-nilai kebajikan.
Selain itu,
kemampuan sosial emosional juga dapat membantu seorang guru dalam
mengidentifikasi dan memahami kebutuhan dan perspektif murid yang berbeda-beda.
Dalam situasi dilema etika, seorang guru juga harus mampu berkomunikasi dengan
baik dengan murid, rekan sejawat (guru lain), dan pihak-pihak lain yang
terkait. Kemampuan komunikasi yang baik akan membantu seorang guru dalam
memperoleh informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan yang efektif
dan memastikan bahwa keputusan yang diambil dapat diterima dan dimengerti oleh
semua pihak yang terlibat.
5.
Bagaimana pembahasan studi kasus
yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut
seorang pendidik?
Seorang pendidik
harus mampu menerapkan nilai-nilai yang dianutnya dalam pengambilan keputusan,
membantu murid dalam memahami dan
menghargai nilai-nilai kebajikan, mengevaluasi dan memperbaiki praktik
pembelajaran yang telah dilakukan. Semua ini merupakan bagian penting dalam
membentuk karakter dan moral murid, serta menjadikan seorang pendidik sebagai
contoh yang baik dalam hal moral dan etika.
6.
Dampak pengambilan keputusan yang
tepat terhadap terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
Pengambilan
keputusan yang tepat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang positif,
kondusif, aman, dan nyaman. Keputusan yang tepat akan membawa dampak positif
bagi seluruh individu yang berada di lingkungan tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Selain
itu, keputusan yang tepat juga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan dan perkembangan individu. Seorang pemimpin atau pendidik yang
membuat keputusan yang tepat dalam mengelola lingkungan belajar dapat
menciptakan atmosfer yang positif, memotivasi individu untuk belajar dengan
lebih baik.
Keputusan
yang tepat juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Oleh karena itu, penting bagi setiap pemimpin atau pendidik, untuk mempelajari
teknik pengambilan keputusan yang tepat dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
7.
Tantangan-tantangan
di lingkungan untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap
kasus-kasus dilemma etika dan keterkaitannya dengan perubahan paradigm di
lingkungan saya.
Tantangan
dalam menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus dilema etika bisa sangat
kompleks dan memerlukan pemikiran yang mendalam. Hal ini terutama disebabkan
oleh fakta bahwa dalam situasi dilema etika, keputusan yang diambil dapat
memiliki dampak berpotensi merugikan salah satu atau beberapa pihak yang
terlibat. Beberapa tantangan yang dapat dihadapi dalam menjalankan pengambilan
keputusan terhadap kasus dilema etika antara lain:
- Keterbatasan informasi:
Kadang-kadang informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat
tidak lengkap atau tidak tersedia, sehingga pengambil keputusan harus
membuat keputusan dengan mempertimbangkan informasi yang ada.
- Konflik nilai: Dalam dilema
etika, terdapat konflik nilai antara nilai-nilai yang bertentangan atau
berlawanan.
- Tekanan waktu: Dalam beberapa
situasi, keputusan harus diambil dalam waktu yang sangat singkat, sehingga
pengambil keputusan tidak memiliki banyak waktu untuk mempertimbangkan
semua faktor yang relevan.
- Ketidakpastian: Dalam beberapa
kasus, konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil tidak jelas, sehingga
pengambil keputusan harus membuat keputusan dengan mendasarkan pada
pemikiran dan pertimbangan yang masuk akal.
Semua
tantangan di atas dapat berkaitan dengan paradigma pengambilan keputusan.
Paradigma pengambilan keputusan yang digunakan oleh seseorang dapat
mempengaruhi bagaimana mereka memproses informasi dan mempertimbangkan
faktor-faktor yang relevan dalam membuat keputusan. Paradigma tersebut dapat berupa
individu lawan kelopok, rasa keadian lawan rasa kasihan, kebenaran lawan
kesetiaan dan jangka pendek lawan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi
pengambil keputusan untuk mempertimbangkan tantangan yang ada dan memilih
paradigma pengambilan keputusan yang paling sesuai untuk situasi yang dihadapi.
8.
Pengaruh pengambilan keputuan dengan
pengajaran yang memerdekakan murid
Pengambilan
keputusan dalam pengajaran yang memerdekakan murid sangat penting, karena hal
tersebut memungkinkan murid untuk mengembangkan potensi mereka secara optimal
dan membuat mereka lebih aktif dalam pembelajaran. Pada dasarnya, pengajaran
yang memerdekakan murid melibatkan pendekatan pembelajaran yang mengutamakan
kebutuhan, minat, dan kemampuan setiap murid secara individu.
Dalam memutuskan
pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, ada beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan, seperti:
a. Kebutuhan
dan minat murid
b. Gaya
belajar murid
c. Kemampuan
murid
d. Materi
dan kurikulum
Dalam
memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda, guru
harus memperhatikan semua faktor tersebut dan mengambil keputusan yang terbaik
untuk memenuhi kebutuhan dan minat murid serta memastikan pembelajaran yang
efektif. Selain itu, guru juga harus terbuka dan fleksibel terhadap perubahan
dan penyesuaian agar dapat memperbaiki pengajaran mereka dan meningkatkan
potensi murid secara optimal.
9.
Bagaimana
seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan
atau masa depan murid-muridnya ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar