Kamis, 23 Maret 2023

 

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

Coaching untuk Supervisi Akademik

 

Oleh :
Widodo

Guru SMP Negeri 1 Sidoharjo, Kab. Wonogiri

Calon Guru Penggerak Angkatan ke-7 Kab. Wonogiri

 

 

Seorang coach di sekolah memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam membantu murid dan rekan sejawat (guru lain) dalam mengembangkan dirinya sehingga  mencapai potensi terbaik mereka. Peran ini diharapkan dapat membawa perubahan strategis yang mampu menggerakkan komunitas sekolah sebagai bagian dari ekosistem sekolah. Perubahan strategis ini sejalan dengan semangat merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas kurikulum (standar isi-standar proses-standar penilaian) yang bermakna dan kualitas sumber bdaya guru dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan pendidikan yang berpuhak pada murid.

Materi pada pembelajaran modul 2.3 ini sejalan dengan filosifis pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dan perkembangan pendidikan abad ke-21. Paradigma berpikir Among, prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur percakapan TIRTA dan suoervisi akademik dengan paradogma berpikir coaching akan menguatkan guru sebagai pemimoin pembelajaran maupun kepala sekolah.

Berikut adalah beberapa peran seorang coach di sekolah dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional, serta keterampilan coaching dan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran:

1.      Mendukung Pembelajaran Berdiferensiasi

Seorang coach di sekolah dapat membantu rekan sejawat (guru lain) dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Sebagai seorang ahli dalam strategi pembelajaran yang berbeda-beda untuk murid dengan kebutuhan belajar yang berbeda, coach dapat memberikan bimbingan kepada guru dalam membuat rencana pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid secara individual. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, murid dipandang sebagai individu unik yang belajar pada tingkat dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan coach dapat membantu guru dalam menyesuaikan pembelajaran sehingga setiap murid dapat mencapai potensi belajarnya.

 

2.      Membantu Pembelajaran Sosial dan Emosional

Seorang coach di sekolah juga dapat membantu guru dalam memperkuat pembelajaran sosial dan emosional murid. Coach dapat membantu guru dalam merancang aktivitas yang dapat mengembangkan kompetensi sosial dan emosional seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran social, keterampilan berelasi dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi individu yang lebih sadar diri, berempati, dan efektif dalam berkolaborasi baik dengan sesama murid maupun dengan guru dan seluruh warga sekolah.

 

3.      Keterampilan Coaching untuk Pengembangan Kompetensi sebagai Pemimpin Pembelajaran.

Seorang coach di sekolah juga dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran bagi guru dan tenaga kependidikan. Coach dapat memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan dalam keterampilan coaching yang efektif sehingga mereka dapat memfasilitasi pengembangan diri sehingga menjadi lebih professional dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.  Selain itu juga dapat mengembangkkan potensi rekan sejawat (guru lain) dan tenaga kependidikan. Dalam hal ini, coach berperan sebagai mentor dan pemimpin dalam membantu individu memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpukan bahwa, seorang coach di sekolah dapat memainkan peran penting dan strategis dalam pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional. Selain itu, kompetensi  coaching juga dapat membantu rekan sejawat (guru lain) dan tenaga kependidikan dalam pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar