Koneksi
Antar Materi Modul 2.3
Coaching untuk Supervisi Akademik
Oleh :
Widodo
Guru SMP Negeri 1 Sidoharjo, Kab.
Wonogiri
Calon Guru Penggerak Angkatan ke-7
Kab. Wonogiri
Seorang coach di
sekolah memainkan peran yang sangat penting dan strategis dalam membantu murid
dan rekan sejawat (guru lain) dalam mengembangkan dirinya sehingga mencapai potensi terbaik mereka. Peran ini
diharapkan dapat membawa perubahan strategis yang mampu menggerakkan komunitas
sekolah sebagai bagian dari ekosistem sekolah. Perubahan strategis ini sejalan
dengan semangat merdeka belajar untuk meningkatkan kualitas kurikulum (standar
isi-standar proses-standar penilaian) yang bermakna dan kualitas sumber bdaya
guru dan tenaga kependidikan dalam mewujudkan pendidikan yang berpuhak pada
murid.
Materi pada pembelajaran modul 2.3 ini sejalan dengan
filosifis pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dan perkembangan pendidikan abad
ke-21. Paradigma berpikir Among,
prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur percakapan TIRTA dan
suoervisi akademik dengan paradogma berpikir coaching akan menguatkan guru
sebagai pemimoin pembelajaran maupun kepala sekolah.
Berikut adalah beberapa peran seorang coach di sekolah dan bagaimana hal itu berkaitan dengan
pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional, serta
keterampilan coaching dan
pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran:
1. Mendukung Pembelajaran
Berdiferensiasi
Seorang coach di sekolah dapat membantu rekan
sejawat (guru lain) dalam merancang dan mengimplementasikan pembelajaran
berdiferensiasi. Sebagai seorang ahli dalam strategi pembelajaran yang
berbeda-beda untuk murid dengan kebutuhan belajar yang berbeda, coach dapat memberikan bimbingan kepada
guru dalam membuat rencana pembelajaran yang memenuhi kebutuhan murid secara
individual. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, murid dipandang sebagai
individu unik yang belajar pada tingkat dan kebutuhan yang berbeda-beda, dan coach dapat membantu guru dalam
menyesuaikan pembelajaran sehingga setiap murid dapat mencapai potensi
belajarnya.
2. Membantu Pembelajaran Sosial dan
Emosional
Seorang coach di sekolah juga dapat membantu
guru dalam memperkuat pembelajaran sosial dan emosional murid. Coach dapat membantu guru dalam
merancang aktivitas yang dapat mengembangkan kompetensi sosial dan emosional
seperti kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran social, keterampilan berelasi
dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Hal ini dapat membantu siswa
dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi individu yang
lebih sadar diri, berempati, dan efektif dalam berkolaborasi baik dengan sesama
murid maupun dengan guru dan seluruh warga sekolah.
3. Keterampilan Coaching untuk Pengembangan Kompetensi sebagai Pemimpin
Pembelajaran.
Seorang coach di
sekolah juga dapat memainkan peran penting dalam pengembangan kompetensi
sebagai pemimpin pembelajaran bagi guru dan tenaga kependidikan. Coach dapat memberikan pelatihan dan
bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan dalam keterampilan coaching yang efektif sehingga mereka
dapat memfasilitasi pengembangan diri sehingga menjadi lebih professional dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya.
Selain itu juga dapat mengembangkkan potensi rekan sejawat (guru lain)
dan tenaga kependidikan. Dalam hal ini, coach
berperan sebagai mentor dan pemimpin dalam membantu individu memperoleh
keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat
disimpukan bahwa, seorang coach di
sekolah dapat memainkan peran penting dan strategis dalam pembelajaran
berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional. Selain itu, kompetensi coaching
juga dapat membantu rekan sejawat (guru lain) dan tenaga kependidikan dalam
pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran yang efektif di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar