Analisis
Video Praktik Baik
(Sebagai Demonstrasi Kontekstual
Modul 3.2Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Data)
Oleh
: Widodo
CGP
Angkatan 7
Guru
SMP Negeri 1 Sidoharjo Kab. Wonogiri
A.
Tujuan
Pembelajaran Khusus
1. CGP
dapat menganalisis tentang visi dan prakarsa perubahan dari tayangan
video praktik baik yang ada.
2. CGP
dapat mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing
tahapan B - A - G - J - A dari tayangan video yang ada. Tujuan Pembelajaran
Khusus.
3. CGP
dapat mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran dari tayangan video.
4. CGP
dapat menganalisis modal utama apa saja yang dimanfaatkan contoh video praktik
baik ini.
B.
Analisis
Video Praktik Baik Yuni Widyastuti, M.
Psi. T. dengan judul “Pemanfaatan Aset
dengan BAGJA”
1. Apakah
visi dari sekolah tempat guru dalam video tersebut mengabdi?
Visi
Sekolah tempat guru tersebut mengabdi
adalah : "Membentuk Peserta
Didik Berkarakter, Kreatif, Mandiri, dan Kolaboratif"
2. Apakah
prakarsa perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam tayangan video?
Prakarsa
perubahan yang akan dilakukan oleh guru dalam video tersebut adalah : "Mewujudkan kelas yang nyaman dan
menyenangkan untuk belajar ".
3. Apakah
pertanyaan utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video
tersebut?
Pertanyaan
utama dari kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video tersebut
adalah : Bagaimana cara mewujudkan kelas
yang nyaman dan menyenangkan untuk kegiatan belajar murid ?
4. Kegiatan/tindakan
apa yang dilakukan oleh guru dalam tayangan video yang menggambarkan tahapan:
a.
B
(Buat Pertanyaan Utama)
Guru berkoordinasi
dengan kepala sekolah tentang prakarsa perubahan yang akan dilakukan
1) Guru
melakukan koordinasi dan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk merumuskan
prakarsa perubahan yang akan dilakukan
2) Buru
meminta pendapat murid untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang dapat
meningkatkan semangat belajarnya
3) Guru
meminta pendapat murid tentang apa saja yang disukai di dalam kelas.
4) Guru
mengajak murid untuk berkunjung ke kelas 2 dan kelas 6 untuk melihat dan mencari inspirasi hal-hal apa saja
yang mereka sukai.
b.
A
(Ambil Pelajaran)
1) Guru
mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi, pendapat dan masukan serta pengalaman murid.
2) Guru
mengajak murid mengambil pelajaran dari kelas lain untuk menambah inspirasi
kelas yang dapat menumbuhkan semangat belajar mereka.
3) Guru
memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan observasi dan wawancara di
kelas lain untuk guna mendapatkan informasi dan inspirasi seluas-luasnya.
4) Guru
memfasilitasi murid dalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang mereka sukai
dari kelas lain dan apa yang disukai dari kelasnya sendiri.
5) Guru
menampung semua usul, saran masukan dan pendapat murid
6) Guru
memandu murid mencari pengalaman positif dari kelas lain untuk dijadikan
pelajaran
c.
G
(Gali Mimpi)
1) Guru
bersama murid menyusun gambaran atau bayangan kelas impian yang nyaman dan
menyenangkan sehingga semangat belajarnya meningkat.
2) Guru
meminta murid untuk membayangkan seperti apa kelas impian mereka.
3) Guru
memfasilitasi setiap kelompok dalam menganalisis alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk menggambarkan kelas impian mereka.
4) Guru
meminta murid untuk menjelaskan design kelas yang mereka impikan sehingga
semangat belajarnya meningkat.
5) Guru
meminta murid untuk menyampaikan dan mempresentasikan gagasan tiap kelompok seperti
apa kelas yang mereka impikan.
d.
J
(Jabarkan Rencana)
1) Guru
membimbing murid mendata hal-hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan kelas impian
mereka.
2) Guru
mengajak murid agar berkontribusi dalam menentukan kebutuhan membuat kelas
impian
3) Guru
membuat rencana pembagian tugas secara berkelompok sebagai bentuk tanggungjawab
bersama
e.
A
(Atur Eksekusi)
1) Guru
bersama murid membuat kesepakatan terkait waktu pelaksanaan pembuatan design
kelas impian
2) Guru
meminta murid agar melakukan pembagian tugas yang jelas terkait kebersihan
kelas, membuat hiasan dinding, menyusun bangku dan buku serta memasang hiasan
pada dinding.
3) Guru
melakukan pendampingan serta penyelesaian apabila terdapat kendala serta
memotivasi dan mengapresiasi hasil prakarsa perubahan
5. Apa
peran pemimpin yang tergambar dalam tayangan video?
Peran
pemimpin yang tergambar dalam tayangan video tersebut, bahwa dalam memprakarsai
sebuah prakarsa perubahan perlu adanya kolaborasi dari berbagai pihak di bawah
pelopor prakarsa. Peran pemimpin sangatlah berpengaruh terhadap proses dan tahapan
terlaksananya prakarsa perubahan. Berikut ini analisis peran pemimpin dalam
video praktik baik tersebut :
a. Guru/pemimpin
pembelajaran berusaha menggunakan pendekatan berbasis aset. Guru berusaha
membuka pemahaman dan kesadaran akan kekuatan yang ada melalui kekuatan/potensi
dalam berkolaborasi.
b. Guru
mengarahkan murid untuk fokus pada kekuatan kelas dalam mewujudkan impiannya.
c. Guru
sebagai pemimpin pembelajaran mampu memetakan sumber daya yang ada di
sekolahnya sesuai dengan kompetensinya untuk mewujudkan kelas nyaman dan
menyenangkan sehingga menjadi penyemangat belajar sehingga kualitas
pembelajaran meningkat
d. Guru
memberdayakan kemampuan murid untuk membayangkan kelas impian dan mewujudkannya.
Melalui alur BAGJA
e. Guru
mampu mewujudkan suasana kelas yang nyaman sesuai tujuan masing-masing siswa
dengan bekerja secara bersama-sama (kolaborasi)
6. Apa
saja modal utama yang dimanfaatkan oleh pemimpin pembelajaran dalam tayangan
video? lalu bagaimana pemanfataannya?
Sebagai
sebuah komunitas, sekolah dapat memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya
dengan berbagai pendekatan, salah satunya pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang selanjutnya disebut
dengan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA). Berdasarkan tayangan video praktik baik tersebut, aset terbagi
menjadi beberapa modal. Modal utama yang dapat dikelola oleh pemimpin
pembelajaran dalam tayangan video tersebut serta pemanfaatannya, antara lain:
a.
Modal
Manusia
1) Guru
yang berkualitas sehingga mampu mengarahkan, memfasilitasi, dan mewujudkan
kelas impian murid yang nyaman serta menyenangkan sehingga menjadi penyemangat
dalam belajar
2) Murid
yang memiliki motivasi dan semangat sehingga mampu membuat design/sketsa kelas
impian dengan membuat hiasan, membersihkan lantai, merapikan kursi, dan
melengkapi kelas dengan sudut baca/rak buku
b.
Modal
Sosial
Adanya ekosistem
sekolah yang memiliki komponen-kompenen
yang saling berinteraksi yang sehat dan secara harmonis, saling mendukung,
berkerjasama, serta toleransi dalam mewujudkan impian bersama. Modal ini menjadi aset yang sangat berpotensi
mewujudkan tujuan/visi bersama.
c.
Modal
Politik
Modal politik tidak
hanya dimaknai sebagai sebuah aktivitas demokratis dalam tataran politik
praktis tetapi merupakan kemampuan kelompok untuk mempengaruhi distribusi
sumber daya dalam sebuah ekosistem/sekolah.
Modal politik sebagai salah satu aset sekolah dapat digunakan untuk
melahrkan kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kualitas pembelajaran.
Kepala sekolah memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan yang mengakomodir
kepentingan warga sekolah dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang berpihak
pada murid.
d.
Modal
Agama dan Budaya
Adanya kebiasaan
bergotong royong antar guru (teman sejawat) dan antar murid yang sudah
membudaya sehingga dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian bersama yaitu
kelas yang nyaman dan menyenangkan.
e.
Modal
Fisik
Tersedianya ruang
kelas, buku paket di perpustakaan, meja, kursi, papan tulis, alat tulis, dan sarana
prasarana lainnya. Modal fisik ini dapat dimanfaatkan dengan memberdayakan perlengkapan yang ada untuk
menciptakan kelas yang nyaman dengan hiasan dinding dan design kelas. Bagunan lain yang dapat digunakan untuk
menunjang proses pembelajaran adalah laboratorum, ruang pertemuan dan ruang
keterampilan.
f.
Modal
Lingkungan/ Alam
Hiasan yang didapat
dari lingkungan sekitar sekolah kemudian dikreasikan dan ditempel di dalam
kelas impian. Modal lingkungan ini
apabila diolah dan dimanfaatkan dengan baik akan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Pengelolaan dan pemanfaatan
lingkungan alam ini dalam upaya pelestarian alam dan mewujudkan kenyamanan
hidup.
g.
Modal
Finansial
Tersedianya peralatan dan
perlengkapan seperti buku bacaan yang kemudian diletakkan di sudut baca kelas.
Pemanfaatannya ialah dengan peralatan dan perlengkapan tersebut, murid di kelas
dapat berkolaborasi membersihkan kelas, menata kursi-meja, dan menghias
dinding. Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sekolah tersebut dapat
dimanfaatkan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan di sekolah tersebut.
Selain itu modal finansial dapat berupa kemampuan mengelola sumber daya yang
ada sehingga dapat menghasilkan uang dengan membuat produk-produk yang bisa
dijual, kemampuan menjalankan usaha kecil dan kemapuan dalam manajemen system pembukuan
keuangan.