Senin, 17 Oktober 2011

PREDATOR TERBAIK INDONESIA SEPANJANG MASA

Berikut ini penyerang terbaik indonesiaa sepanjang masa : (versi Padepokan Hargosari)

Ramang Legenda sepakbola nasional
Dalam sejarah sepakbola kita, Indonesia terkenal pernah memilik predator kotak 16 yang membuat bulu kuduk kiper lawan ketakutan. Keganasan striker kita sangat membantu tim nasional memenangkan beberapa kejuaraan resmi sepakbola di kawasan regional Asia Tenggara hingga pernah menjadi salah satu tim nasional dari benua Asia yang di segani dunia. Setidaknya adal ima pemain depan garuda yang layak di sebut predator kotak penalti, instink mencetak gol mereka terbaik pada eranya.
1. Ramang
Timnas Indonesia pernah sangat di takuti di kawasan Asia. Julukan sebagai Macan Asia pun bahkan pernah disandang oleh Tim Merah Putih era 50-an. Dan salah satu aktor penting timnas pada era kejayaan ini adalah Ramang.  Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol timnas, 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.
Ramang merupakan produk sepakbola Makassar, bersama Suardi Arlan (kanan)dan Nursalim (kiri) trio PSM ini menjadi kekuatan lini depan tim nasional yang menakutkan di kawasan Asia. Sebagai penyerang tengah Ramang dikenal haus gol. Selain punya kecepatan, Ramang juga memiliki tendangan yang cukup keras. Satu lagi talenta Ramang yang merupakan bakat alam adalah kemampuannya melakukan tendangan salto.
Keahlian itu tampaknya karunia alam untuk pribadi Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol melalui tendangan salto yang indah dan mengejutkan seringkali dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto.
Prestasi yang membanggakan timnas bersama Ramang adalah lolos hingga perempat final Olimpiade Melbourne 1956 sebelum di hentikan Uni Sovyet 0-0 0-4. Tahun 1958 Timnas Indonesia punya kesempatan bisa tampil di piala dunia Swedia, Sayang sekali lawan selanjutnya ialah Israel (yang tak punya hubungan diplomatik dengan Indonesia) maka PSSI terpaksa tidak berangkat.
2. Soetjipto Soentoro
Selepas Ramang tim nasional kita memiliki penyerang tengah hebat yang ada pada diri Soetjito Soentoro. Salah satu panggung kehebatan si gareng julukan Soetjito terjadi ketika PSSI melakukan tour Eropa, pada partai melawan Werder Bremen . Indonesia memang kalah 5-6, dua di antara enam gol Werder Bremen diperoleh melalui tendangan penalti.
Bahkan Pelatih Werder Bremen memuji “Saya yakin setiap klub sepakbola Jerman Barat akan bersedia menerima pemain-pemain seperti Soetjipto Soentoro dan Max Timisela, yang sangat berkualitas”.
Kedua pemain Indonesia ini memang paling banyak mendapat tepuk tangan riuh setiap kali ia “menggoreng bola” dan “menipu” dua atau bahkan tiga pemain belakang Werder Bremen yang tinggi besar itu. Beberapa pemain belakang Werder Bremen bahkan saling meneriaki ke sesama temannya “Pele”, “Pele”, “Pele” yang dimaksudkannya mengingatkan temannya agar menjaga ekstra keras Soetjipto Soentoro, yang mencetak tiga gol dalam pertandingan tersebut.
Prestasi  membanggakan si Gareng bersama timnas ketika pada final Kings cup 1968 di Bangkok, timnas Indonesia berhasil mengalahkan Myanmar (Burma) 1-0 yang ketika itu merupakan tim terkuat di Asia bersama Iran. Gol tunggal kemenganan di cetak si Gareng.

3. Ricky Yakobi
Pertengahan 80an Garuda senior memiliki striker haus gol bernama Ricky Yakobi. Bersama Bambang Nurdiansyah, Ricky Yakobi menjadi salah satu langganan lini depan garuda. Ricky kerap dijuluki Paul Brietner Indonesia dan merupakan penyerang opurtunis yang mengandalkan kecepatan dalam bermain. Tampangnya yang lumayan ganteng dan rambutnya yang gondrong membuat Ricky begitu dikenal. Aksi puncakya terjadi di ajang Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Ketika itu, tim nasional Indonesia hanya kalah 0-2 dari Arab Saudi dan bermain imbang 1-1 melawan Qatar Tim Indonesia lalu menang 1-0 lawan Malaysia dan menang 4-3 (penalty) melawan UEA. Ricky mengagetkan orang ketika ia mencetak gol sewaktu melawan UEA. Gol voli dengan tendangan langsung tanpa sempat menyentuh tanah, ia lesakan dari sisi kiri gawang UEA dalam jarak yang amat jauh. Bersama timnas Ricky mempersembahkan medali emas Sea Games 1987 dan semifinalis Asian Games 1986. Ricky bermain sebanyak 30 kali untuk timnas dengan mencetak sekitar 15 gol.
4. Kurniawan Dwi Julianto.

Kurniawan merupakan striker opurtunis, kecerdikan dan kelincahannya dalam kotak 16 seringkali merepotkan lawan. Kurniawan adalah produk mahal PSSI berlebel Primavera, aksi kehebatannya membuat klub Italia Sampdoria meminangnya. Kurniawan juga pernah bermain di Liga Swiss FC Lucern. Berseragam merah Putih Kurniawan menjadi idola pada masa keemasannya. Aksinya selalu di tunggu-tungggu jutaan penonton di Indonesia.
Ketika piala Asia 2000 di Lebanon, timnas kala itu gagal mencetak gol tapi aksi Kurniawan membuat decak kagum reporter televise asing dengan mengatakan” Indonesian number ten is very good”. Sepulang dari Piala Asia 2000 timnas bersama Kurniawan menjadi finalis Piala Tiger 2000. Aksi terakhirnya di timnas pada saat Semifinal Piala Tiger 2006 sangat berkesan. Tertinggal anggergat 0-2, Kurniawan masuk sebagai pemain pengganti mampu menghidupkan serangan timnas dari sebiji gol penyemangat berhasil di persembahkan, stadion Bukit Jalil menjadi saksi Indonesia membantai Malaysia 4-1. Catatan penampilan Kurniawan untuk timnas cukup fantastik dengan 60 penampilan serta 31 gol.  Medali Perak Sea Games 1997, Finalis Piala Tiger 2000 & 2004 merupakan persembahan Kurniawan bagi tim nasional.
5. Bambang Pamungkas
Kalau ada yang bertanya siapa pemain tim nasional paling subur mencetak gol maka jawabannya adalah Bambang Pamungkas (Bepe). Sebenarnya saya kurang sreg memasukkan nama Bambang sebagai salah satu predator hebat timnas, itu karena Bepe berbeda dengan striker timnas sebelumnya yang di kenal mempunyai sprint pendek yang cepat serta mempunyai naluri pembunuh dalam kotak penalti. Bepe mempunyai kelebihan pada bola-bola atas (heading), bola mati dan tendangan dari luar kota 16. Namun lesatan 36 gol dari 80 penampilan merupakan bukti statistik kehebatan Bepe.
Satu-satunya prestasi yang membanggakan di persembahkan Bepe selama berkostum timnas adalah ketika kita menjadi finallis Piala Tiger 2002, ketika itu Bepe tampil sebagai Top Scorer dengan 8 gol. Sepertinya masa keemasan Bepe akan segera berakhir, pemain naturalisasi Christian Gonzales menjadi penerus Bepe sebagai tukang gedor tim garuda senior.
Dari kelima striker di atas saya memilih Ramang sebagai striker yang paling hebat, Ramang mempunyai skill yang lengkap di samping mempunyai akurasi tembakan yang bagus dari segala penjuru. Selain kelima striker tersebut timnas pernah memiliki striker hebat seperti Risdianto (era 70an), Bambang Nurdiansyah (Era 80an), Widodo C. Putra (Era 90an) hingga Boaz Salossa. Ataukah pembaca memiliki striker pilihan yang lain yang layak di sebut penyerang haus gol Garuda.

Dari berbagai sumber :
1.      www.wikipedia.com
2.      www.vivanews.com
3.      www.gugling.com
4.      www.kompas.com
 

Rabu, 12 Oktober 2011

PRESTASI TERBAIK TIMNAS INDONESIA SEPANJANG MASA

Berikut ini sepuluh prestasi terbaik Timnas Indonesia sepanjang masa
1. Piala Dunia 1938
Meski pada piala dunia di Prancis ini bukan diwakili timnas sepakbola Indonesia, karena masih di bawah jajahan Hindia Belanda. Tapi Indonesia tetap bangga karena para pemain NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie), tim yang berangkat dengan bendera Hindia Belanda kebanyakan adalah orang pribumi. Semakin menggembirakan karena penampilan NIVU mencatat sejarah sebagai tim sepakbola Asia pertama yang tampil di piala dunia.
2. Olimpiade 1956:
Di ajang yang diselenggarakan di Melbourne Australia, timnas sepakbola Indonesia memang gagal meraih tropi juara. Tapi tim besutan pelatih Toni Pogacknik (Yugoslavia) berhasil membuat sensasi dengan menahan imbang tanpa gol raksasa sepakbola dunia saat itu, Uni Soviet.
3. Asian Games 1958:
Masih dilatih Toni Pogacknik, pada ajang yang digelar di Tokyo ini timnas berhasil meraih medali perunggu. Cukup berkesan dan sulit terlupakan karena merupakan medali pertama timnas sepakbola Indonesia di ajang resmi turnamen Internasional.
4. SEA Games 1987:
Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, timnas sepakbola Indonesia untuk pertama kalinya sukses menjadi juara SEA Games. Adalah Ribut Waidi yang berhasil menyarangkan satu gol ke gawang Malaysia di partai final yang berlangsung seru dan menegangkan.
5. SEA Games 1991:
Untuk kedua kalinya timnas sepakbola Indonesia berhasil meraih medali emas pada ajang bergengsi antar negara Asia Tenggara yang berlangsung di Manila, Filipina. Di babak pamungkas, Indonesia mengalahkan Thailand 4-3 melalui drama adu penalti.
6. Piala Asia 1996:
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, timnas sepakbola Indonesia berhasil lolos ke piala Asia. Di laga perdana yang berlangsung di Uni Emirat Arab, tim “Merah Putih” membuat kejutan dengan menahan imbang 2-2 Kuwait, pemegang juara piala Teluk. Tidak hanya itu, striker Widodo Cahyono Putra sukses menciptakan gol cantik yang dinobatkan sebagai gol terbaik Asia 1996.
7. Piala Asia 2004
Ajang yang berlangsung di China ini merupakan kali ketiga timnas sepakbola Indonesia tampil di even bergengsi antar negara se-Asia tersebut. Di mana di ajang inilah “Pasukan Garuda” berhasil menorehkan sejarah baru, setelah mencatat kemenangan pertamanya di piala Asia dengan mengalahkan Qatar 2-1. Tim besutan pelatih Ivan Kolev (Bulgaria) sebenarnya berpeluang kembali mencatat sejarah lolos ke babak perempat-final. Sayang pada partai terakhir, Indonesia kalah 3-1 dari Bahrain.
8. Piala Tiger 2004
Meski gagal meraih juara setelah dikandaskan Singapura di babak final, timnas sepakbola Indonesia sukses melalui babak penyisihan dengan fantastis tanpa kebobolan satu gol pun di ajang ini. Yang paling mengesankan tentunya saat mengalahkan Malaysia di babak semi-final yang berlangsung seru dan dramatis. Indonesia sempat kalah 2-1 pada leg pertama di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, namun Boas Salossa dan kawan-kawan “mengamuk” di kandang Malaysia dan menang 4-1 di hadapan puluhan ribu pendukungnya.
9. Piala Asia 2007
Timnas sepakbola Indonesia meraih kemenangan keduanya di ajang piala Asia ketika mengalahkan Bahrain 2-1, tim yang pernah menyingkirkan Indonesia di even yang sama beberapa tahun lalu. Di ajang ini pula, striker Elie Aiboy mencetak gol indah ke gawang Arab Saudi yang membuat publik sepakbola nasional tersentak dan membanjiri stadion utama. Sayang tim yang kala itu di nahkodai pelatih asal Bulgaria Ivan Kolev, gagal lolos ke babak kedua, setelah dikalahkan tim kuat Korea Selatan 1-0 di laga terakhir penyisihan grup.
10. Piala Kemerdekaan 2008:
Meski tampil sebagai juara setelah Libya, yang sedang unggul sementara 1-0, menolak melanjutkan permainan di final. Tapi hasil yang diperoleh timnas sepakbola Indonesia di ajang tersebut menjadi penawar duka. Maklum saja, karena Indonesia sudah cukup lama tidak mampu meraih tropi juara turnamen internasional. Indonesia terakhir tampil sebagai juara di ajang ini pada 1961 dan 1962. Terlebih karena kemenangan itu diraih di tengah kondisi sepakbola nasional sedang terpuruk, akibat krisis kepemimpinan yang melanda PSSI.